Desa Rigis Jaya, Sebuah Kampung Kopi di Lampung Barat dengan Raihan ADWI 2021

Desa Rigis Jaya di Kabupaten Lampung Barat menjadi satu satunya desa di Provinsi Lampung yang meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Penghargaan itu diberikan pada 9 September lalu. Syukur alhamdulilah, sangat luar biasa. Karena tidak mudah untuk meraih pencapaian ini.

Yang kami tonjolkan, yakni wisata edukasi pengolahan kopi dari hulu sampai hilir dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat setempat. Desa Rigis Jaya terutama di Wisata Kampung Kopinya berdiri pada 2018 lalu. Bermula dari kreativitas anak muda setempat yang membuka wisata hiking jalur tracking pendakian gunung, yakni Gunung Rigis.

Hal tersebut membuat aparatur desa setempat tertarik untuk memberdayakan anak anak muda itu dalam satu wadah. Maka dibentuklah Kampung Kopi. Sebelum Rigis Jaya dijadikan desa wisata, masih berstatus desa tertinggal. Setelah dibentuk desa wisata Kampung Kopi, menjadi berstatus desa berkembang.

Akan tetapi, semua itu melalui proses yang cukup panjang dalam menyatukan visi dan misi serta merasakan jatuh bangun. Selama ini apakah Desa Rigis Jaya sudah dikenal sebagai desa wisata? Kalau hanya untuk masyarakat Lampung terutama Lampung Barat, Desa Rigis Jaya ini memang sebelumnya sudah dikenal sebagai Desa Wisata.

Namun, kalau secara cakupan nasional, orang orang masih awam. Tentunya kita berharap dengan masuknya Desa Wisata Kampung Kopi Rigis Jaya ke dalam 50 besar nominasi ADWI 2021, bisa membuat desa ini semakin terkenal dan mengepakkan sayapnya hingga kancah nasional. Berkat Pemkab Lampung Barat yang memberikan dukungan berupa pembangunan, pemberdayaan SDM nya, sampai pada promosinya, di tahun pertama berdirinya Kampung Kopi, membuat sejumlah wisatawan di Lampung Barat mulai mengenal dan berkunjung.

Di tahun keduanya, mulai berdatangan pengunjung dari luar Lampung Barat, misalnya dari Jakarta. Kami lebih mengeksplor potensi potensi yang ada di desa. Mulai dari, masyarakatnya, kearifan lokalnya, alamnya. Ini menjadi dasar dasar kami dalam mengembangkan Desa Wisata Kampung Kopi Rigis Jaya. Kami akui masih memiliki sejumlah kekurangan, yang paling utama di akses jalannya yang masih kurang bagus.

Karena kebanyakan wisatawan yang berkunjung mengeluhkan akses jalan ke Kampung Kopi Rigis Jaya. Saya mengambil sudut pandang selaku pengurus Desa Wisata Kampung Kopi Rigis Jaya. Kita dari pengurus mayoritas bukanlah berlatar belakang akademisi, tetapi kebanyakan berlatar belakang petani. Maka di sinilah letak kekurangan kami dalam mengelola Desa Wisata Kampung Kopi Rigis Jaya ini.

Tapi ini bukan menjadi halangan bagi kami, dan kami akan tetap optimis, terus belajar, mengembangkan diri, menggali ilmu, insya Allah kami yakin pasti bisa. Pemkab Lampung Barat dalam memberikan perhatian kepada Desa Wisata Kampung Kopi Rigis Jaya tidak kurang kurang. Khususnya, dalam memberikan pelatihan kepada SDM yang ada di sini. Tinggal kitanya saja yang menerapkan.

Bupati kita ini terkenal dengan julukannya sebagai Bupati Kopi. Dalam sambutannya, ia kerap mempromosikan Lampung Barat sebagai wilayah penghasil kopi. Ia juga sering menyarankan agar mengunjungi Kampung Kopi di tiap sambutannya.

Karena Kampung Kopi ini sebagai miniatur Lampung Barat yang menjadi ciri khas Lampung Barat sebagai satu di antara penghasil kopi terbesar di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *